Hipnoterapi Dan Penyakit Suka Berbohong

Kursus Hipnotis Surabaya

HIPNOTERAPI 

  • Nah, yang terkahir ini pasti yang Anda semua suka. Menurut saya yang paling efektif adalah menggunakan teknik hypnotherapy (langkah2nya menggunakan teknik yang diajarkan dilevel 2 kemaren, ex; Building rapport, hypnoanalysist, ... lanjutkan sendiri pasti sudah tahu kan :)


Hmm... beberapa hari terakhir secara beruntun, saya menghandle beberpa klien dengan case yg sama yaitu sebuah sifat & kebiasaan buruk yang disadari & dia lakukan sendiri, namun sangat sukar untuk meninggalkan sifat itu.
Tentunya Anda sebagai hypnotherapist juga harus mempunyai pengetahuan apa kasus yang Anda hadapi & bagaimana cara penyelesainya, di level 2 dikelas Advanced Hypnotherapy'nya tentu saya & Pak Bobby tdk bisa terlalu menjelaskan hal semacam ini :D
Nah karena kebetulan pagi ini saya ada waktu untuk membuat sebuah catatan sederhana mengenai case ini, saya akan coba sharekan pada teman2, biar kita sebagai hypnotherapist gak kelihatan “bego” kalo nemuin case yg seperti ini, hehehe...

ok, brotha lanjut yah!!!
>> Mengenal Lebih dalam Mythomania
Pernah tahu kan kalo ada orang yang secara rela dan sadar melakukan kebohongan dengan membuat cerita hayalan/fiktif 
Para penderita mythomania memiliki kecenderungan sangat kuat untuk membuat cerita bohong pada orang lain namun bukan karena ingin membohongi. Mereka berbohong lebih karena keinginan mendapatkan perhatian lebih besar. Jadi, bila Anda mengalami keinginan sangat kuat untuk lebih diperhatikan oleh orang lain, lalu karenanya mengarang cerita bohong, dan Anda sering melakukannya maka Anda, mengalami mythomania.
Menurut banyak banyak pakar psikologi, ada tipe kepribadian tertentu yang cenderung untuk melakukan kebohongan lebih banyak daripada orang lain. Berbeda dengan mythomania yang merupakan kecenderungan patologis atau ketidakberesan mental. Ada jenis kepribadian tertentu yang normal namun cenderung untuk lebih mudah berbohong. Kepribadian yang seperti apakah yang cenderung untuk lebih mudah berbohong itu?
Mereka yang cenderung melakukan kebohongan adalah mereka yang cenderung memiliki kepribadian manipulatif (lebih suka memanipulasi segala sesuatu), lebih memperhatikan penampilan diri (baik secara psikis maupun fisik) dan lebih mudah melakukan interaksi sosial dengan orang lain (sociable).
Sekarang Coba deh bro Anda perhatikan di sekitar Anda, jika ada orang yang semacam itu maka ia lebih mungkin untuk melakukan kebohongan, meskipun tentu saja Anda tidak bisa menuduhnya, hehehe...

>> Penyebab mythomania
Saya rasa banyak faktor, namun sebagian besar faktor utama penyababnya adalah kegagalan-kegagalan dalam kehidupannya, bisa jadi berupa kegagalan dalam hal studi, masalah keluarga, kisah-kisah sentimental, bahkan kegagalan dalam hal pekerjaan (namun jangan keliru, pada saat ia mendapati orang lain mulai meragukan apa yang ia percaya, ia menjadi sadar telah berbohong- detilnya akan dibahas di bawah). Sederhanya, ia ingin melarikan diri dari semua image tentang dirinya sendiri. jadi, semakin orang lain mempercayai kebohongannya, semakin ia terbantu untuk lepas dari image nyata tentang dirinya yang sulit ia terima itu.

>> Apa alasan mereka untuk berbohong'?
 1. Untuk membangun kesan positif. Alasan ini dilakukan untuk melindungi diri dari keadaan yang memalukan dari dirinya, agar tidak mendapatkan celaan.
2. Untuk mendapatkan keuntungan pribadi, alasan ini dilakukan supaya keuntungan hadir bagi diri pelakunya.
3. Untuk menghindari hukuman, di balik suatu kesalahan yang dilakukan selalu ada hukuman, dan orang cenderung akan menghindarinya. Baik itu hukum positif maupun norma sosial.
4. Untuk kebaikan orang lain, implikasinya kebohongan dilakukan supaya orang lain mendapatkan keuntungan dari kebohongan yang dilakukan.
5. Untuk alasan sosial, kebohongan dilakukan untuk kepentingan hubungan sosial, hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa kebanyakan orang merasa dihargai ketika orang lain memberikan pernyataan yang sifatnya positif (dulu wkt saya belajar ilmu sosiologi, ini biasanya disebut “TEORI LABELING”)
>> Cara Penyelesainya
  • Melakukan confenssion conscious (ini pembahasanya agak panjang & kompleks bro, next time saya tuliskan aja di bab khusus aja yah :D harap maklum, tangan saya udah mulai pegel)
  • Melakukan Konseling dengan pendekatan metode Konvensional Psikoterapi (lebih kepada psikologi humanitis & psikologi gestalt)

>> Contoh Kasus Mythomania
Contohnya sih banyak banget bro, salah satunya kalo Anda nanti di event Super Hypnosis ketemu saya & Pak Bobby, trs Anda nanya sama beliau,
“Pak bobby sm Mas Al amin lebih ganteng mana?”
terus klao misal pak Bobby nanti Jawab,”yah tentu, lebih ganteng saya ah” nah ini dia salah satu gejala mythomania, hahaha.....